Menelusuri peradaban awal di kepulauan indonesia
A. Sebelum
Mengenal Tulisan
Dilakukan
melalui tradisi lisan, dimana pengertian tradisi lisan itu sendiri adalah
sebagai berikut.
- Tradisi lisan merupakan tradisi yang
terkait dengan kebiasaan/ adat istiadat, menggunakan bahasa lisan dalam
menyampaikan pengalaman sehari-hari dari seseorang kepada orang lain.
- Tradisi lisan dapat juga diartikan sebagai
penggungkapan lisan dari satu generasi ke generasi yang lain,dst.
- Menurut Kuntowijoyo,tradisi lisan merupakan
sumber sejarah yang merekam masa lampau masyarakat manusia.
Tradisi
sejarah masyarakat sebelum menggenal tulisan merupakan tradisi dalam mewariskan
pengalaman masa lalu serta pengalaman hidup sehari-hari yang terkait dengan
adat istiadat, kepercayaan, nilai moral pada generasi mereka sendiri dan
generasi yang akan datang melalui tradisi lisan, peringatan-peringatan berupa
bangunan serta alat hidup sehari-hari. Tradisi lisan mengandung kejadian-kejadian
sejarah, nilai-nilai moral, keagamaan, adat istiadat, cerita khayalan,
peribahasa, lagu dan mantra, serta petuah leluhur.
Tradisi
lisan ada sejak manusia memiliki kemampuan berkomunikasi meskipun belum
mengenal tulisan tetapi mereka telah mampu merekam pengalaman masa lalunya.
Sebagai
contoh tradisi lisan:
·
Aktivitas bercocok tanam sampai sekarang masih
ada karena diwariskan secara bertahap dan turun temurun dari nenek moyang kita
kepada generasi selanjutnya.
·
Aktivitas membuat gerabah yang mulai dikenal
pada masa bercocok tanam yang semakin berkembang, Bagaimana cara mereka
mewariskan keahliannya?
1. konsep berfikir diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu dalam sejarah
a. Konsep Diakronik (kronologis)
Diakronikadalah
catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu terjadinya.
Kronologi dalam peristiwa sejarah dapat membantu merekonstruksi kembali suatu
peristiwa berdasarkan urutan waktu secara tepat, selain itu dapat juga membantu
untuk membandingkan kejadian sejarah dalam waktu yang sama di tempat berbeda
yang terkait peristiwanya.
Contoh:
Perkembangan Sarekat Islam di Solo, 1911-1920
Terjadinya Perang Diponegaro, 1925-1930
b. Konsep Sinkronik
Sinkronis artinya meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu. Sedangkan ilmu sosial itu sinkronik (menekankan struktur) artinya ilmu sosial meluas dalam ruang.Kedua ilmu ini saling berhubungan ( ilmu sejarah dan ilmu – ilmu sosial ). Kita ingin mencatat bahwa ada persilangan antara sejarah yang diakronis dan ilmu sosial lain yang sinkronis Artinya ada kalanya sejarah menggunakan ilmu sosial, dan sebaliknya, ilmu sosial menggunakan sejarah Ilmu diakronis bercampur dengan sinkronisContoh:
– Peranan militer dalam politik,1945-1999 ( yang ditulis seorang ahli ilmu politik )
– Elit Agama dan Politik 1945- 2003 (yang ditulis ahli sosiologi )
c. Konsep Ruang dalam Sejarah
Ruang (dimensi spasial) merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa dalam proses perjalanan waktu. Dengan batas ruang dapat dilakukan pengkajian mengenai peristiwa dan perkembangannya. Sebuah peristiwa yang diamati berdasarkan dimensi ruang memiliki batas-batas tertentu. Berikut secara umum penjabaran konsep ruang dalam memelajari sejarah.
Secara zoogeografi, Indonesia dipisahkan oleh garis Wallace, garis ini memisahkan bagian barat (Oriental region; Indo-malayan sub region) dan bagian timur (Australian region; Austro-malayan subregion). garis ini terletak antara pulau Bali dan pulau Lombok di selatan dan antara pulau Borneo dan pulau Sulawesi di Utara. Bagian barat termasuk di; pulau Sumatra, pulau Jawa dan pulau Borneo (wilayah Indonesia disebut Kalimantan) serta pulau-pulau kecil di sekitarnya, sedangkan pada bagian timur terdapat; pulau Sulawesi, Irian Jaya, pulau Sumbawa, pulau Flores, pulau Sumba dan pulau-pulau kecil yang terdapat di sekitarnya. Hal ini dikarenakan fauna yang terdapat di Indonesia merupakan fauna yang sama tipenya dengan fauna yang berasal dari benua Asia dan benua Australia.
Sedangkan secara fitogeografi, Indonesia termasuk ke dalam Paleotropical kingdom; Indo-malaysian subkingdom; Malaysian region (Lincoln et al, 1998). Perbedaan penyebaran fauna dan flora secara geografis ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan masing-masing dalam melakukan pemencaran dan barriernya. Hewan senantiasa memiliki suatu luas jelajah tertentu dan terutama hewan terrestrial, yang dibatasi oleh barrier-barrier geografis. Sedangkan tumbuhan memiliki distribusi yang luas dengan cara pemencaran yang beragam.
a. Ruang merupakan tampat terjadinya berbagai peristiwa - peristiwa dalam perjalan
waktu.
b. Penelaahan sautu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya tidak dapat terlepaskan
dari ruang waktu terjadinya peristiwa tersebut.
c. Jika waktu menitikberatkan pada aspek kapan peristiwa itu terjadi, maka konsep
ruang menitikberatkan pada aspek tempat, di mana peristiwa itu terjadi.
d. Konsep Waktu dalam Sejarah
Waktu (dimensi temporal) memiliki dua makna, yaitu makna denotati dan
konotatif. Makna waktu secara denotatif merupakan satu-kesatuan, Yaitu detik, menit,
jam, hari, minggu, bulan, tahun, abad, dan seterusnya.
Pada umumnya, berikut konsep waktu dalam memelajari sejarah.
a. Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati.Tetapi,
masa lampau bukan merupakan suatu masa yang final, berhenti.
b. Masa lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Apa yang terjadi di masa lampau
dapat dijadikan gambaran bagi kita untuk bertindak di masa sekarang, dan untuk mencapai
kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.
c. Sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini menjadi
acuan untuk perencanaan masa yang akan datang.
e. Pentingnya Waktu dalam Sejarah
Sejarah sebagai suatu ilmu. Kata sejarah berasal dari bahasa Arab “syajara”, artinya
terjadi
“syajaratun” (baca syajarah), artinya pohon kayu itu tumbuh dan berkembang. Jadi
pengertian sejarah secara etimologis, yaitu tumbuh, hidup, dan berkembang yang akan
berlangsung terus tiada hentinya sepanjang masa.
2.Masa Sebelum Mengenal Tulisan
Indonesia terletak di persimpangan tiga
lempeng benua-ketiganya bertemu di sini-menciptakan tekanan sangat besar pada
lapisan kulit bumi. Akibatnya, lapisan kulit bumi di wilayah ini terdesak ke
atas, membentuk paparan-paparan yang luas dan beberapa pegunungan yang sangat
tinggi. Seluruh wilayah ini sangat rentan terhadap gempa bumi hebat dan letusan
gunung berapi dahsyat yang kerap mengakibatkan kerusakan parah. Hal ini
terlihat dari beberapa catatan geologis. Gempa bumi dan tsunami mengerikan yang
dialami Aceh belum lama ini hanyalah episode terakhir dari seluruh rangkaian
peristiwa panjang dalam masa prasejarah dan sejarah." (Arysio Santos, 2010)
Kutipan di atas menunjukkan bahwa keberadaan tanah air kita tidak dapat dilepaskan dari rangkaian peristiwa alam yang sudah terjadi sejak zaman dahulu kala. Jadi, dinamika sejarah yang telah bermula sejak manusia ada, jika dirunut hingga sekarang, kita akan menemukan betapa kesinambungan sejarah tidak mudah terputus, betapa pun segala macam perubahan telah terjadi. Coba kamu renungkan, apakah yang terjadi ketika tawuran anak-anak sekolah berlangsung? Bukankah sering kali mereka saling melempar batu? Batu pula senjata yang paling awal digunakan umat manusia dalam mempertahankan hidupnya. Jadi anak sekolah di zaman modern ini—zaman yang bahkan dikatakan “era globalisasi”, ketika tiada lagi batas-batas yang menghambat hubungan kebudayaan—ternyata masih mempraktikkan tradisi manusia purba pada masa praaksara.
3.Terbentuknya Kepulauan Indonesia
Indonesia dengan luas wilayah 1.990.250 Km2 yang secara geografis terletak diantara dua benua (Benua Asia dan Benua Australia) dan dua Samudra (samudra Hindia dan samudra Pasifik). Indonesia juga merupakan Negara kepulauan yang memiliki 13.478 buah pulau, jumlah tersebut adalah jumlah yang didaftarkan ke PBB, yang diidentifikasi berdasarkan metode dan definisi konvensi PBB.Secara zoogeografi, Indonesia dipisahkan oleh garis Wallace, garis ini memisahkan bagian barat (Oriental region; Indo-malayan sub region) dan bagian timur (Australian region; Austro-malayan subregion). garis ini terletak antara pulau Bali dan pulau Lombok di selatan dan antara pulau Borneo dan pulau Sulawesi di Utara. Bagian barat termasuk di; pulau Sumatra, pulau Jawa dan pulau Borneo (wilayah Indonesia disebut Kalimantan) serta pulau-pulau kecil di sekitarnya, sedangkan pada bagian timur terdapat; pulau Sulawesi, Irian Jaya, pulau Sumbawa, pulau Flores, pulau Sumba dan pulau-pulau kecil yang terdapat di sekitarnya. Hal ini dikarenakan fauna yang terdapat di Indonesia merupakan fauna yang sama tipenya dengan fauna yang berasal dari benua Asia dan benua Australia.
Sedangkan secara fitogeografi, Indonesia termasuk ke dalam Paleotropical kingdom; Indo-malaysian subkingdom; Malaysian region (Lincoln et al, 1998). Perbedaan penyebaran fauna dan flora secara geografis ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan masing-masing dalam melakukan pemencaran dan barriernya. Hewan senantiasa memiliki suatu luas jelajah tertentu dan terutama hewan terrestrial, yang dibatasi oleh barrier-barrier geografis. Sedangkan tumbuhan memiliki distribusi yang luas dengan cara pemencaran yang beragam.