Pengertian, Dalil, Hikmah Iman Kepada Hari Akhir

Pengertian, Dalil, Hikmah Iman Kepada Hari Akhir- Iman kepada hari akhir adalah iman kepada masa ketika manusia harus mempertanggungjawabkan seluruh pikiran, sikap, dan tingkah lakunya sebagai khalifah (wakil) Allah SWT. di muka bumi. Pada saat itu manusia berhadapan langsung secara pribadi dengan hakim agung Yang Mahaadil. Tak ada orang ataupun makhluk lain yang akan menjadi pembela dalam persidangan agung itu.

Hari akhir atau sering juga disebut sebagai hari kiamat adalah hari dimana alam semesta ini dilebur dalam sebuah proses yang sepenuhnya menjadi rahasia Allah SWT. Hanya Allah SWT yang tahu kapan dan bagaimana proses itu berlangsung. Kita hanya diberi pengetahuan yang sedikit tentang hari itu. Hal yang terpenting dari iman kepada hari akhir adalah kesadaran bahwa segala yang kita lalukan harus kita pertanggungjawabkan secara sendiri-sendiri dan secara pribadi di hadapan Allah SWT. Mengimani hari akhir adalah mengimani hari pertanggungjawaban itu. Mengimani hari akhir adalah mengimani kehidupan setelah kematian, yakni kehidupan abadi yang merupakan kelanjutan dari perjalanan kita di muka bumi. Inilah yang disebut alam akhirat, dimana manusia ditempatkan secara terpisah berdasarkan tingkat kebajikan amal ibadahnya selama di bumi. Mereka yang amal kebajikannya lebih menonjol akan mendapatkan tempat yang sangat membahagiakan, tempat dimana rasa takut dan khawatir tidak ada, tempat dimana segala kenikmatan tersedia. Itulah yang disebut surga. Adapun bagi mereka yang amal buruknya lebih menonjol, maka mereka harus dihukum terlebih dahulu dengan tingkat hukuman yang sepadan dengan tingkat keburukan yang dilakukannya selama hidup di muka bumi. Tempat hukuman itu sering disebut sebagai neraka. Bila hukumannya berakhir, ia akan diangkat untuk kemudian ditempatkan di surga. iman kepada hari akhir.

Pengertian, Dalil, Hikmah Iman Kepada Hari Akhir

A. Pengertian Iman Kepada Hari Akhir


Iman kepada hari akhir adalah meyakini bahwa seluruh alam termasuk alam dunia dan seisinya akan mengalami kehancuran yang ditandai dengan ditiupnya sangkakala oleh malaikat Israfil. Dijelaskan bahwa pada hari itu semua benda yang ada di langit sudah tidak beraturan lagi, baik bintang, planet, maupun bulan saling bertabrakan. Gunung-gunung meletus, hancur dan bertaburan. Badai, ombak sangat dahsyat, manusia pontang-panting tidak dapat mengenali sanak saudaranya, yang akhirnya semua kehidupan hancur dan mati. Sebagaimana firman Allah SWT. pada surah Ar-Rahman ayat 26-27 berikut.

كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ . وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
"Semua yang ada di bumi itu akan binasa.Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan."

Tidak ada seorangpun yang mengetahui secara pasti terjadinya hari akhir. Adapun yang mengetahui hanya Allah SWT, bahkan para Rasul pun tidak ada yang mengetahuinya. Meskipun demikian, kita sebagai orang yang beriman wajib meyakini akan terjadinya hari akhir.

إِنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ أَكَادُ أُخْفِيهَا لِتُجْزَىٰ كُلُّ نَفْسٍ بِمَا تَسْعَىٰ

"Segungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan." (Q.S Taha 20; 15).

وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ

“Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur”.  ( Q.S Al-Hajj, 22: 7).

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ (١) يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ (٢

Terjemah Surat Al Hajj Ayat 1-2

"Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu; sungguh, guncangan (hari) kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar.(Ingatlah) pada hari ketika kamu melihat guncangan itu, semua perempuan yang menyusui anaknya akan lalai terhadap anak yang disusuinya, dan setiap perempuan yang hamil akan keguguran kandungannya, dan kamu melihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu sangat keras." (Q.S Al-Hajj, 22: 1-2)

Tanda-tanda datangnya hari akhir adalah sebagai berikut.

  1. Manusia sudah tidak mempunyai rasa malu dan sungkan untuk melakukan perbuatan zina dan mabuk. Perbuatan mencuri, merampok, mejarah, dan perbuatan mungkar lainnya dilakukan oleh sebagian besar orang.

  2. Manusia melupakan Allah SWT karena sibuk dengan urusan dunia. Dengan kesibukannya tersebut, manusia tidak lagi mempunyai waktu untuk beribadah. Oleh karena itu, nama Allah SWT sudah tidak terdengar lagi. Masjid dan Mushola bahkan tutup. Di rumah-rumah penduduk tidak ada lagi suara orang mengaji.

  3. Manusia telah kehilangan akal sehatnya dalam menghadapi segala permasalahan sehingga dengan perkara yang kecil saja saling membunuh antara satu dan lainnya. Pembunuhan dilakukan oleh siapa saja, tidak peduli antartetangga, antarkawan, antarsaudara, bahkan antara anak dan orang tua.

  4. Manusia saling memfitnah. Oleh karena itu, tidak ada lagi suasana rukun, damai, dan tenram. Masyarakat dihinggapi perasaan curiga, cemas, dan bermusuhan. Maka, akibat yang terjadi adalah kerusakan sistem kemasyarakatan.

  5. Terjadi penyimpangan peredaran tata surya dan kecepatan rotasi dan revolusinya. Matahari tidak lagi terbit dari timur tetapi dari barat. Di samping itu, waktu juga berjalan dengan sangat cepat. Siang dan malam berganti dengan cepat sehingga seminggu akan seperti satu hari.

  6. Umat Islam dan Yahudi melakukan perang yang sangat dahsyat. Orang Yahudi bekerja sama dengan sekutunya memerangi umat Islam. Umat Islam kemudian membalas dengan sengit.

  7. Muculnya binatang ajaib yang dapat berbicara dengan manusia.

  8. Munculnya dajal atau pembohong besar dan berkeliaran mencari teman.

  9. Datangnya bangsa Yakjuj dan Makjuj yang merusak etika manusia.

  10. Lenyapnya Alquran dari hati manusia.

  11. Nabi Isa a.s. turun ke dunia dan membenarkan ajaran Nabi Muhammad saw.

  12. Rusaknya Kakbah dengan sendirinya.


Setelah tanda-tanda tersebut tampat, maka pada suatu hari terdengar suara terompet yang sangat nyaring. Inilah terompet kematian dan kehancuran alam semesta. Pada hari kiamat ini, semua makhluk hidup mati. Hanya Allah Swt. yang tetap perkasa. Manusia, hewan, tumbuhan, jin, dan malaikat semuanya mati. Pada hari itu, alam semesta ini hancur berantakan. Hukum alam tidak berjalan sesuai dengan kondratnya. Matahari tidak terbit dari timur dan tenggelam di barat. Air tidak mengalir dari tempat tinggi tetapi sebaliknya. Gunung tak lagi menjadi tiang pancang bumi tetapi menjadi pemecah bumi yang sangat dahsyat. Langit yang menaungi bumi sehingga makhluk hidup bumi bisa bernapas dan terlindung dari sengatan matahari juga pecah berantakan. Sebagaimana firman Allah Swt dalam surat Az-Zumar ayat 68 berikut.

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ

"Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing)."  (Q.S Az-Zumar, 39: 68).

Setelah semua makhluk hidup mati, mereka akan dibangkitkan kembali setelah terompet dibunyikan kedua kalinya. Pada saat ini, semua manusia akan hidup kembali. Akan tetapi, manusia bukan lagi hidup di dunia. Mereka memasuki kehidupan alam akhirat atau alam pascadunia. Alam akhirat merupakan kelanjutan kehidupan dunia. Artinya, orang yang hidup di dunia selanjutnya akan hidup di alam akhirat. Alam akhirat tidak dimulai dari kelahiran baru. Di alam akhirat inilah kehidupan abadi dimulai. Manusia akan hidup di alam ini untuk selama-lamanya.

Di alam akhirat, manusia akan merasakan amal yang ditanamnya di dunia. Manusia yang waktu hidup di dunia beriman dan beramal baik, Allah Swt. akan membalasnya dengan surga. Sebaliknya, orang yang tidak beriman atau kafir akan dimasukkan ke dalam neraka karena keingkarannya. Orang yang beriman tetapi beramal buruk akan dihukum terlebih dahulu di neraka sebelum dimasukkan ke surga.
Baca juga : Meneladani Perjuangan Rasulullah saw di Mekah-Madinah

B. Dalil Naqli dan Dalil Aqli tentang Hari Akhir


Banyak ayat Alquran yang menjelaskan tentang terjadinya hari kiamat, antara lain sebagai berikut.

1. Surah An-Naml ayat 87 menjelaskan bahwa terjadinya hari kiamat ditandai dengan tiupan sangkakala.

وَيَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَفَزِعَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَاللَّهُ ۚ وَكُلٌّ أَتَوْهُ دَاخِرِينَ

"Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri." (Q.S An-Naml, 27: 87).

2. Surah Az-Zalzalah ayat 1 dan 2 menjelaskan bahwa pada saat hari kiamat datang, bumi berguncang dan mengeluarkan seluruh isinya.

إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا

وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا

"Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat),dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya." (Q.S Az-Zalzalah, 99: 1-2).

3. Surah 'Abasa ayat 33-37 menjelaskan bahwa pada saat hari kiamat tiba, manusia menjadi bingung. Orang tua lupa dengan anaknya, anak pun lupa dengan orang tuanya. Suami lupa akan anak dan istrinya, begitupun sebaliknya. Mereka sibuk dengan urusan masing-masing.

فَإِذَا جَاءَتِ الصَّاخَّةُ (33) يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ (34) وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ (35) وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ (36) لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ (37) وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ مُسْفِرَةٌ (38

"Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua), pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya." (Q.S 'Abasa, 80: 33-37).

4. Surah Al-Haqqah ayat 14 dan surah Al-Muzzammil ayat 14 menjelaskan bahwa pada saat kiamat tiba, gunung-gunung pecah berterbangan dan menjadi pasir.

وَحُمِلَتِ الْأَرْضُ وَالْجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةً وَاحِدَةً

"Dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur." (Q.S Al-Haqqah, 69: 14)

يَوْمَ تَرْجُفُ الْأَرْضُ وَالْجِبَالُ وَكَانَتِ الْجِبَالُ كَثِيبًا مَهِيلً

"Pada hari bumi dan gunung-gunung bergoncangan, dan menjadilah gunung-gunung itu tumpukan-tumpukan pasir yang berterbangan." (Q.S Al-Muzzammil, 73: 14)

5. Surah At-Takwir ayat 1-6 dan surah Al-Infitar ayat 1-3 menjelaskan jika kiamat tiba, matahari digulung, bintang-bintang berjatuhan, gunung-gunung dihancurkan, ternak tidak diperdulikan, dan lautan dipanaskan.

(6). وَإِذَا الْبِحَارُ سُجِّرَتْ(5). وَإِذَا الْوُحُوشُ حُشِرَتْ(4). وَإِذَا الْعِشَارُ عُطِّلَتْ(3). وَإِذَا الْجِبَالُ سُيِّرَتْ(2). وَإِذَا النُّجُومُ انْكَدَرَتْ(1). إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ

"Apabila matahari digulung, dan apabila bintang-bintang berjatuhan, dan apabila gunung-gunung dihancurkan, dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak diperdulikan), dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan, dan apabila lautan dipanaskan" (Q.S At-Takwir, 81: 1-6)

(3). وَإِذَا الْبِحَارُ فُجِّرَتْ(2). وَإِذَا الْكَوَاكِبُ انْتَثَرَتْ(1). إِذَا السَّمَاءُ انْفَطَرَتْ

"Apabila langit terbelah, dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan, dan apabila lautan dijadikan meluap" (Q.S Al-Infitar, 82: 1-3).

Dengan adanya firman Allah Swt di atas, wajiblah bagi seorang muslim meyakini dengan seyakin-yakinnya bahwa hari akhir benar-benar ada. Keberadaan hari akhir bukan cerita manusia. Akan tetapi, benar-benar ada karena Allah Swt telah memberi tahu kepada kita. Sebagai orang beriman, kita wajib percaya terhadap apa yang disampaikan Allah Swt.

C. Nama-Nama Hari Akhir


Hari akhir memiliki nama lain yang cukup banyak. Nama-nama hari akhir yang diberikan oleh Allah Swt. menggambarkan keadaan hari kiamat hingga saat manusia dibangkitkan, dihisab, dan mendapat balasan dari Allah Swt. Berikut nama-nama hari akhir.

  1. Yaumulkiyamah yaitu hari kiamat.

  2. Yaumurajifah yaitu hari lindu besar.

  3. Yaumusa'iqah yaitu hari keguncangan.

  4. Yaumuzalzalah yaitu hari keguncangan atau keruntuhan.

  5. Yaumulhaqqah yaitu hari kepastian.

  6. Yaumulqariah yaitu hari keributan.

  7. Yaumulakhir yaitu hari akhir.

  8. Yaumutammah yaitu hari bencana agung.

  9. Yaumulasir yaitu hari sulit.

  10. Yaumun la raiba fihi yaitu hari yang tidak ada lagi keraguan padanya.

  11. Yaumulbaas yaitu hari kebangkitan.

  12. Yaumutagabun yaitu hari terbukanya segala keguncangan.

  13. Yaumunusyur yaitu hari kebangkitan.

  14. Yaumutanad yaitu hari panggilan.

  15. Yaumulmizan yaitu hari pertimbangan

  16. Yaumun la tajzi nafsun an nafsin syaian yaitu hari yang tidak dapat seseorang diberi ganjaran oleh yang lain sedikit pun.

  17. Yaumuljamak yaitu hari pengumpulan.

  18. Yaumulfasi yaitu hari pemisahan.

  19. Yaumulwaqi'ah yaitu hari kejatuhan.

  20. Yaumulmahsyar yaitu hari berkumpul.

  21. Yaumudin yaitu kari keputusan.

  22. Yaumutalaq yaitu hari pertemuan.

  23. Yaumuljaza yaitu hari pembalasan.

  24. Yaumul'ard yaitu hari pertontonan.

  25. Yaumulgasyiyah yaitu hari pembalasan.

  26. Yaumulkhulud yaitu hari yang kekal.


Hal-Hal yang Berkaitan dengan Hari Akhir


Hari akhir pasti terjadi. Kita tidak perlu ragu-ragu tentang hal itu. Selain beriman kepada hari akhir, kita juga percaya pada peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan hari akhir. Diantara peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan hari akhir itu adalah barzakh, yaumulbaas, yaumulmahsyar, yaumulmizan, dan yaumulhisab.

1. Alam Barzakh


Barzakh berarti batas, sedangkan yang dimaksud alam barzakh adalah batas antara alam fana atau dunia dan alam baka atau akhirat. Alam barzakh juga disebut alam kubur. Di dalam barzakh manusia sudah dapat merasakan balasan amal baik atau amal buruk yang dilakukan selama di dunia. Apabila melakukan kejahatan selama hidupnya, seseorang akan merasakan balasannya, yaitu siksa kubur. Sebaliknya, orang yang berbuat kebaikan di kala hidupnya akan merasakan kenikmatan di alam barzakh. Di alam barzakh manusia menunggu sampai datangnya hari kebangkitan yang disebut yaumulbaas. Sebagaimana firman Allah Swt. dalam surah al-Mu'minun ayat 100 berikut.

لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ ۚ كَلَّا ۚ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا ۖ وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌإِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ

"Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan." (Q.S Al- Mu'minun, 23: 100).

2. Yaumulbaas


Yaumulbaas berarti hari kebangkitan. Maksudnya, hari kebangkitan kembali seluruh umat manusia sejak Nabi Adam a.s. hingga manusia terakhir dari alam kubur. Hal itu terjadi setelah Malaikat Israfil merupakan sangkakala kedua. sebagaimana dijelaskan dalam surah al-Hajj ayat 7 berikut.

وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ

"Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur." (Q.S Al-Hajj, 22: 7)

3. Yaumulmahsyar


Yaumulmahsyar adalah hari berkumpulnya seluruh umat manusia sejak manusia pertama yaitu Nabi Adam a.s. hingga manusia paling akhir. Setelah dibangkitkan dari alam kubur, semua manusia digiring dan dkumpulkan di padang mahsyar. Sebagaimana firman Allah swt dalam surah Al-Kahfi ayat 47 berikut.

وَيَوْمَ نُسَيِّرُ الْجِبَالَ وَتَرَى الْأَرْضَ بَارِزَةً وَحَشَرْنَاهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا

"Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka." (Q.S Al-Kahfi, 18:47).

Padang mahsyar merupakan tempat mahkamah pengadilan yang mahaadil. Selama manusia menanti keputusan terhadap dirinya. Pada hari itu matahari akan didekatkan sehingga panasnya akan terasa menyiksa bagi orang yang buruk amalnya. Sebaliknya, bagi orang yang baik amalnya akan merasakan naungan atau perlindungan dari panas tersebut.

Setengah amal perbuatan manusia terungkap. sebesar dan sekecil apapun amal perbuatan manusia akan mendapatkan balasan. Semua amal perbuatan manusia selalu diawasi dan dicatat oleh Malaikat Rakib dan Atid. Hal itu dijelaskan dalam surah Al-Infitar ayat 10-14 berikut.

وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ (١٠) كِرَامًا كَاتِبِينَ (١١)يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ (١٢إِنَّ الأبْرَارَ لَفِي نَعِيمٍ (١٣) وَإِنَّ الْفُجَّارَ لَفِي جَحِيمٍ (١٤

"Dan sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu),Yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (perbuatanmu),Mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan. Sesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam (surga yang penuh) kenikmatan,dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka" (Q.S Al-Infitar, 82: 10-14).

4. Yaumulmizan


Menurut bahasa, yaumu berarti hari, sedangkan mizan berarti timbangan. Yaumulmizan adalah hari pertimbangan amal baik dan buruk yang dilakukan manusia selama hidup di dunia. Apabila amal kebaikannya lebih berat daripada amal buruknya, ia akan memperoleh kebahagiaan di surga. Sebaliknya, orang yang amal buruknya lebih berat daripada amal kebaikannya, ia akan merasakan kesengsaraan di neraka. allah swt menjelaskan dalam surah al-Qoriah ayat 6-9.

(6). فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ
Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan) nya,

(7). فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ
maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.

(8). وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ
Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan) nya,

(9). فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ
maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.

5. Yaumulhisab


Menurut bahasa, hisab berarti perhitungan. Yaumulhisab adalah hari perhitungan amal baik dan amal buruk yang dilakukan manusia selama hidup di dunia. Semua manusia diberikan balasan sesuai yang telah dilakukannya. Tidak ada seorang pun yang dirugikan (dizalimi). Sebagaimana dijelaskan dalam surah Al-mu'min ayat 17 berikut.

الْيَوْمَ تُجْزَىٰ كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ ۚ لَا ظُلْمَ الْيَوْمَ ۚ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ

"Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya."

Pada hari perhitungan amal manusia, yang berkata adalah kedua tangannya dan menjadi saksi adalah kedua kakinya. Adapun mulut tertutup sehingga tidak dapat memberikan jawaban yang tidak benar. Sebagaimana firman Allah Swt dalam surat Yasin ayat 65 berikut.

الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَىٰ أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan."

E.Kiamat Sugra dan Kubra


Sebagai muslim, kita wajib percaya pada hari kiamat. Jika ditinjau dari proses kejadiannya, hari kiamat itu dibedakan menjadi dua, yaitu kiamat sugra dan kiamat kubra.

1. Kiamat Sugra


Sugra berarti kecil. Kiamat sugra adalah berakhirnya kehidupan sebagian makhluk di dunia ini baik secara individu maupun kelompok. Semua makhluk hidup pasti akan mengalami kematian, tidak ada makhluk yang abadi. Semua akan musnah dan binasa. Peristiwa kematian atau kehancuran makhluk hidup itulah yang dinamakan kiamat sugra. Artinya, kiamat kecil yaitu kiamat bagi makhluk yang mati itu. Contoh kiamat sugra yaitu kematian seseorang, bencana alam, dan gempa bumi. Hal itu dijelaskan dalam surah Ali Imran ayat 185 berikut.

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِالنَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan."

2. Kiamat Kubra


Kubra berarti besar. Kiamat kubra adalah berakhirnya seluruh kehidupan makhluk yang ada di dunia ini secara serempak. Siapapun tidak dapat memprediksi dan mengetahui terjadinya hari kiamat meskipun menggunakan ilmu teknologi secanggih apa pun. Para rasul dan malaikat pun tidak ada yang diberi tahu secara pasti tibanya hari kiamat, apalagi manusia biasa. Kiamat ini merupakan rahasia Allah swt. Proses kejadian hari kiamat dijelaskan Allah Swt. dalam surah al-Haqqah ayat 13-18 berikut.

فَإِذَا نُفِخَ فِي الصُّورِ نَفْخَةٌ وَاحِدَةٌ (13) وَحُمِلَتِ الْأَرْضُ وَالْجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةً وَاحِدَةً (14) فَيَوْمَئِذٍ وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ (15) وَانْشَقَّتِ السَّمَاءُ فَهِيَ يَوْمَئِذٍ وَاهِيَةٌ (16) وَالْمَلَكُ عَلَى أَرْجَائِهَا وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَانِيَةٌ (17) يَوْمَئِذٍ تُعْرَضُونَ لَا تَخْفَى مِنْكُمْ خَافِيَةٌ (18

"Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat, dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah. Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu ada delapan malaikat menjunjung ‘Arasy Tuhanmu di atas (kepala) mereka. Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatu pun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah)."

F. Balasan Amal Baik dan Buruk


Semua amal manusia selama di dunia akan mendapat balasan dari Allah Swt. sekecil apapun amal itu. Bagi orang yang berbuat baik sesuai perintah Allah Swt dan rasul-Nya akan mendapat balasan baik. sebaliknya, orang yang senantiasa berbuat maksiat serta menentang perintah Allah swt dan rasul-Nya akan mendapat siksa.

1. Balasan Amal Baik


Setelah melaksanakan penimbangan dan perhitungan amal manusia, Allah Swt. Akan memperlihatkan dan membalasnya. Amal kebaikan manusia akan dibalas kenikmatan di surga. Hal ini dijelaskan dalam Alquran surah Hud ayat 108 berikut.

وَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا فَفِي الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ ۖ عَطَاءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ

"Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya."

2. Balasan Amal Buruk


Orang-orang yang selama hidupnya banyak melakukan perbuatan buruk atau kafir (ingkar) terhadap Allah Swt. akan menerima balasan. Mereka akan mendapatkan siksa neraka.
Hal ini dijelaskan dalam surah Al-Gasyiyah ayat 4-7 berikut.

(4). تَصْلَىٰ نَارًا حَامِيَةً
memasuki api yang sangat panas (neraka),

(5). تُسْقَىٰ مِنْ عَيْنٍ آنِيَةٍ
diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas.

(6). لَيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ إِلَّا مِنْ ضَرِيعٍ
Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri,

(7). لَا يُسْمِنُ وَلَا يُغْنِي مِنْ جُوعٍ
yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.

G. Hikmah Beriman kepada Hari Akhir


Beriman pada hari akhir sangat besar hikmahnya. Hikmah beriman kepada hari akhir antara lain sebagai berikut.

  1. Kita menyadari bahwa hidup di dunia ini tidak kekal. Segala isi dunia ini akan rusak binasa. Oleh karena itu, kita tidak boleh hanya mementingkan dunia. Kita harus mempersiapkan kehidupan di akhirat. Dengan demikian, ada keseimbangan antara kebahagiaan di duni dan di akhirat, sebagaimana doa yang diajarkan Allah swt. berikut.

  2. Hidup di dunia ini seperti musafir yang menuju ke suatu tempat. Dunia ini bukan tujuan akhir. Untuk itu, kita tidak boleh terpedaya dengan kehidupan dunia.

  3. Dunia adalah fana, sedangkan akhirat adalah kekal. Kita harus mempersiapkan bekal sebanyak-banyaknya untuk hidup bekal akhirat. Bekal untuk hidup di akhirat adalah ibadah dan amal saleh.

  4. Kehidupan di akhirat adalah hidup yang kekal abadi dan jauh lebih baik daripada kehidupan serta kenikmatan di dunia. Kita harus memperbanyak amal saleh dan menjauhi segala larangan Allah Swt. Dengan demikian, kita tidak akan menyesal dan tidak rugi.

  5. Segala amal perbuatan yang kita lakukan di dunia akan dibalas Allah Swt. Kita harus berhati-hati hidup di dunia ini sehingga akan selamat, baik di dunia maupun di akhirat.


Baca juga : Pembagian Hukum Islam : Hukum Taklifi dan Hukum Wad’i

H. Penerapan Hikmah Beriman kepada Hari Akhir


Iman kepada hari akhir. Hari akhir merupakan perhitungan amal yang telah dilakukan selama hidup di dunia. Selanjutnya, amal tersebut akan dibalah dengan balasan yang sesuai. Amal baik akan mendapat balasan yang baik dan amal buruk akan mendapat balasan yang buruk. Pada hari kiamat kelak manusia akan dibangkitkan dari kubur. Tiupan sangkakala oleh Malaikat Israfil atas perintah Allah Swt. menandai kebangkitan manusia dari kubur. Manusia dibangkitkan dari kubur dan berbondong-bondong menuju padang mahsyar. Di padang mahsyar manusia menunggu panggilan Allah Swt. Manusia akan dipanggil untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya selama hidup di dunia. Tak ada satu pun manusia yang tidak dimintai pertanggungjawaban. Peristiwa yang akan terjadi ini hendakny membuat kita sadar sehingga selalu berhati-hati dalam berbuat. Berpikir beribu kali ketika akan melakukan perbuatan maksiat. Satu perbuatan maksiat terlalu banyak untuk dilaksanakan. Satu perbuatan baik selalu sedikit untuk dilaksanakan dan dijadikan bekal dalam perjalanan selanjutnya. Allah Swt telah menyediakan surga bagi hamba-hamba yang beriman dan menjalankan amal saleh. Selain itu, Allah Swt juga menyediakan neraka bagi mereka yang senantiasan berbuat maksiat dan melanggar perintah-Nya. Agar dapat merasakan nikmat tinggal di surga, seseorang harus menjalankan perintah Allah Swt dan menjauhi larangan-Nya. Menjalankan perintah Allah Swt dirasakan sangat berat. Meskipun demikian, perintah-Nya harus dilaksanakan dan larangan-Nya harus dijauhi. Perbuatan maksiat atau perbuatan yang melanggar larangan Allah swt lebih mudah dilaksanakan. Jalan berbuat maksiat lebih banyak dan lebih mudah ditemui. Agar dapat menjauhi larangan Allah Swt juga diperlukan usaha sekuat tenaga.

Demikianlah pembahasan kita kali ini mengenai Pengertian, Dalil, Hikmah Iman Kepada Hari Akhir. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Share this

Related Posts