Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, dan Contoh Kingdom Animalia

Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, dan Contoh Kingdom Animalia - Kita dapat menemukan beraneka ragam jenis hewan di sekitar kita. Beberapa diantaranya dapat kita konsumsi sebagai lauk-pauk, misalnya sapi, ayam, itik, ikan, dan udang. Namun, sebagian lagi justru merugikan, misalnya kutu rambut, cacing usus, nyamuk, dan lalat. Mengapa semua organisme tersebut dikelompokkan sebagai hewan? Bagaimanakah ciri-cirinya? Pada bab ini, kita akan membahas dunia hewan atau kingdom Animalia.

I. Pengertian Kingdom Animalia


Hewan atau Animalia (Latin, anima = jiwa) merupakan organisme eukariotik (memiliki membran inti sel), multiseluler (bersel banyak), tidak memiliki dinding sel, tidak berklorofil sehingga hidup sebagai organisme heterotrof, dan dapat menggerakkan tubuh untuk mencari makan atau mempertahankan diri dari musuh. Terdapat lebih dari satu juta spesies hewan dengan bentuk dan struktur tubuh yang beraneka ragam. Hewan menempati hampir semua lingkungan di bumi, namun sebagian besar spesies hewan hidup di air.

Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, dan Contoh Kingdom Animalia

Hewan dapat dikelompokkan berdasarkan ada tidaknya jaringan prnyusun tubuh, yaitu parazoa dan eumetazoa. Parazoa adalah hewan yang tidak memiliki jaringan sejati, yaitu hewan-hewan anggota filum Porifera (hewan spons). Sementara eumetazoa adalah hewan yang memiliki jaringan sejati, yaitu anggota filum hewan lainnya (Cnidaria, Ctenophora, Platyhelminthes, Nematoda, Annelida, Mollusca, dan lainnya).

Eumetazoa dapat dibedakan berdasarkan simetri tubuhnya, yaitu radiata dan bilateria. Radiata memiliki bentuk tubuh simetri radial. Hewan dengan bentuk tubuh simetri radial. Hewan dengan bentuk tubuh atau oral (mulut) dan aboral, tetapi tidak ada kiri dan kanan atau ujung kepala dan ujung belakang, contohnya Hydra. Sedangkan bilateria memiliki sisi dorsal (atas) dan sisi ventral (bawah), ujung anterior (kepala) dan ujung posterior (ekor), serta sisi kanan dan sisi kiri, contohnya udang, belalang, dan luwing.

Hewan eumetazoa memiliki lapisan embriotik (lapisan lembaga atau lapisan nutfah) yang terbentuk melalui proses gastrulasi pada saat perkembangan embrio. Lapisan embriotik tersebut akan membentuk berbagai jaringan dan organ tubuh.

Terdapat tiga macam lapisan embriotik, yaitu sebagai berikut.

  1. Ektoderm, merupakan lapisan terluar yang menutupi permukaan embrio. Ektoderm akan berkembang menjadi penutup luar tubuh hewan dan pada hewan anggota filum tertentu, ektoderm akan menjadi sistem saraf pusat.

  2. Endoderm, merupakan lapisan terdalam dan menutupi saluran pencernaan yang sedang berkembang (arkenteron). Endoderm akan berkembang menjadi saluran pencernaan, hati, dan paru-paru pada Vertebrata.

  3. Mesoderm, terletak di antara ektoderm dan endoderm. Mesoderm akan menjadi otot dan organ lainnya yang terletak di antara saluran pencernaan dan penutup luar tubuh.


[caption id="attachment_1223" align="alignleft" width="200"]kingdom animalia hewan triploblastik Hewan triploblastik (a) aselomata, (b) pseudoselomata, (c) selomata[/caption]

Hewan yang memiliki dua lapisan embriotik (ektoderm dan endoderm) disebut Diploblastik, contohnya hewan kelompok Coelenterata (filum Cnidaria dan Ctenophora). Hewan yang memiliki tiga lapisan embrionik (ektoderm, mesoderm, endoderm) disebut triploblastik, contohnya semua eumetazoa, kecuali Coelenterata (filum Cnidaria dan Ctenophora).

Hewan triploblastik dapat dibedaan menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai berikut.

  1. Triploblastik aselomata, merupakan hewan triploblastik yang solid atau tidak memiliki rongga diantara saluran pencernaan dan dinding tubuh. Contohnya Platyhelminthes (cacing pipih).

  2. Triploblastik pseudoselomata, merupakan hewan triploblastik yang memiliki rongga tubuh semu atau rongga tubuh yang tidak sepenuhnya dilapisi jaringan dari mesoderm. Contohnya Nematoda (cacing gilik).

  3. Triploblastik selomata, merupakan hewan triploblastik yang memiliki rongga tubuh (selom) sejati dan dilapisi jaringan yang berasal dari mesoderm. Contohnya Annelida, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Vertebrata.


Hewan juga dapat dikelompokkan berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, yaitu invertebrata (tidak memiliki tulang belakang) dan vertebrata (memiliki tulang belakang). Pada bab ini akan dibahas lebih jauh mengenai filum-filum dari hewan invertebrata dan filum Chordata (memiliki korda dorsalis atau tali punggung). Filum Chordata meliputi tiga subfilum, yaitu Urochordata, Cephalochordata, dan Vertebrata. Urochordata dan Cephalochordata disebut Chordata invertebrata (Chordata yang tidak memiliki tulang belakang).

II. Invertebrata


Invertebrata (Latin, in = tanpa, vertebrae = tulang belakang) adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Jumlah spesies hewan invertebrata meliputi 95% dari seluruh hewan yang diketahui hidup di bumi. Hewan invertebrata dapat dikelompokkan menjadi beberapa filum, antara lain Porifera, Cnidaria, Ctenophora, Platyhelminthes, Nematoda, Annelida, Mollusca, Arthropoda, dan Echinodermata.

A. Ciri-ciri Invertebrata


Karakteristik umum dari invertebrata adalah sebagai berikut:

  1. Ciri utama yang memisahkan invertebrata dari organisme lain adalah tidak adanya tulang belakang dan tulang punggung.

  2. Mereka adalah organisme multiseluler, mereka benar-benar tidak memiliki dinding sel.

  3. Mereka tidak memiliki tulang endoskeleton keras.

  4. Karena kurangnya sistem tulang yang kompleks, beberapa invertebrata cenderung lambat dan berukuran kecil di alam.

  5. Karena kurangnya tulang punggung dan sistem saraf kompleks invertebrata tidak dapat menempati beberapa lingkungan, meskipun mereka ditemukan di lingkungan yang keras.

  6. Invertebrata tinggal di seluruh dunia dalam berbagai habitat.

  7. Tubuh dibagi menjadi tiga bagian – kepala, dada dan perut.

  8. Mereka tidak memiliki paru-paru untuk respirasi.

  9. Respirasi adalah melalui kulit.

  10. Beberapa kelompok invertebrata memiliki eksoskeleton keras dari kitin.

  11. Kebanyakan dari mereka memiliki jaringan, dengan organisasi sel tertentu.

  12. Kebanyakan dari mereka bereproduksi secara seksual oleh fusi gamet jantan dan betina.

  13. Beberapa invertebrata seperti spons yang menetap, tetapi sebagian besar organisme adalah motil.

  14. Kebanyakan invertebrata diatur dengan organisasi tubuh simetris.

  15. Mereka tidak dapat membuat makanan sendiri, adalah heterotrof.


B. Kelompok Hewan Invertebrata


1. Porifera (Hewan Spons)

Porifera (Latin, porus = pori, fer = membawa) adalah hewan invertebrata yang tidak memiliki jaringan sejati (parazoa), tanpa organ dan jaringan yang terspesialisasi, serta tubuhnya memiliki banyak pori. Porifera merupakan angota Animalia yang paling sederhana atau primitif.

2. Coelenterata/Cnidaria (Hewan Berongga)

Coelenterata (dalam bhs yunani, coelenteron = rongga) yaitu invertebrata yang mempunyai rongga badan.

3. Platyhelminthes (cacing pipih)

Platyhelminthes yaitu binatang sejenis cacing pipih dengan simetri badan simetris bilateral tanpa ada peredaran darah dengan pusat syarah yang berpasangan

4. Nemathelminthes (Cacing gilig)

Nemathelminthes atau cacing gilik/gilig yaitu hewan yang mempunyai badan simetris bilateral dengan saluran pencernaan yang baik tetapi tiak ada system peredaran darah.

5. Annelida (Cacing Gelang)

Annelida yaitu cacing gelang dengan badan yang terdiri atas segmen-segmen dengan beragam system organ badan yang baik dengan system peredaran darah tertutup.

6. Mollusca (Hewan bertubuh lunak)

Mollusca yaitu hewan bertubuh lunak tanpa ada segmen dengan badan yang lunak serta umumnya mempunyai pelindung badan yang berupa cangkang atau cangkok yang terbuat dari zat kapur untuk perlindungan diri dari serangan predator serta masalah yang lain.

7. Echinodermata (Hewan berkulit duri)

Echinonermata yaitu binatang berkulit duri yang hidup di lokasi laut dengan jumlah lengan lima buah bersimetris badan simetris radial. Sebagian organ badan echinodermata telah berkembang dengan baik.

8. Arthropoda (Hewan Berbuku-buku)

Arthropoda yaitu hewan dengan kaki beruas-ruas dengan system saraf tali serta organ badan sudah berkembang dengan baik.

9. Ctenophora (Ubur-Ubur sisir)

Ctenophora atau Ubur-Ubur sisir adalah filum hewan tak bertulang belakang yang hidup di perairan laut di seluruh dunia. Anggota filum ini sekilas menyerupai hewan ubur-ubur walaupun memiliki perbedaan yang mendasar. Fitur khas mereka adalah “sisir” yang berjumlah delapan baris, sisir ini adalah kumpulan silia yang mereka gunakan untuk berenang, dan mereka adalah hewan terbesar yang berenang dengan menggunakan silia. Ctenophora ukurannya berkisar dari beberapa milimeter sampai 1,5 m. Seperti cnidaria, tubuh mereka terdiri dari jeli, dengan satu lapisan sel di luar dan yang lain melapisi rongga internal.

III. Chordata


Chordata diberi nama berdasarkan adanya struktur notokorda yang ditemukan pada saat embrio. Hewan Chordata memiliki empat ciri khas pada waktu tertentu dalam daur hidupnya, yaitu memiliki  notokorda, tali saraf dorsal berlubang, celah faring, dan ekor pasca-anus yang berotot. Terkadang, ciri-ciri khas tersebut ditemukan hanya pada masa embriotik.

Filum Chordata terdiri atas tiga subfilum, yaitu Urochordata, Cephalochordata, dan Vertebrata. Urochordata dan Cephalochordata tidak bertulang belakang (Chordata invertebrata), atau disebut juga Acrania (tidak bertengkorak), sedangkan kelompok Vertebrata termasuk Craniata (hewan yang memiliki tengkorak).

A. Urochordata


Urochordata disebut juga Tunicata. Pada umumnya, Urochordata berbentuk seperti kantong kecil, hidup di laut, menempel (sesil) pada batuan, galangan kapal, atau sampan. Beberapa jenis ada yang hidup berkoloni atau sebagai plankton. Terdapat sekitar 1.300 spesies Urochordata, yang terbagi dalam tiga kelas, yaitu Ascidiacea, Thaliacea, dan Larvacea (Appendicularia).

1. Ascidiacea

Ascidiacea hidup di perairan litorial hampir di seluruh dunia. Ascidiacea menempel pada karang, cangkang Mollusca, galangan kapal, dasar pasir atau lumpur. Tubuh Ascidiacea berbentuk kantong atau balon berukuran kecil hingga yang berukuran besar berdiameter 30 mm. Ascidiacea dikenal sebagai hewan penyemprot laut (sea squirt) yangmendapatkan makanan dengan cara menyaring plankton dari air yang mengalir melalui faring.

2. Thaliacea

Thaliacea hidup soliter atau berkoloni. Koloni ada yang berbentuk silindris panjang mencapai 2 m, sehingga menyerupai ular, contohnya Pyrosoma, yang mengeluarkan cahaya cemerlang. Tubuh Thaliacea transparan sehingga organ dalamnya tampak jelas. Sifon air masuk dan sifon air keluar terletak pada ujung yang berlainan.

3. Larvacea (Appendicularia)

Larvacea memiliki tubuh transparan berukuran beberapa milimeter. Larvacea tidak memiliki mantel dari selulosa, tetapi tubuhnya dilindungi suatu rumah dari zat semacam agar yang dihasilkan oleh permukaan lapisan epitel. Contohnya Oikopleura sp. yang memiliki rumah berbentuk bulat telur.

 

B. Cephalochordata


Cephalochordata dikenal sebagai lancelet, contohnya Amphioxus atau Branchiostoma, Asymmetron, dan Epigonichthya. Lancelet hidup sebagai bentos di dalam pasir pantai yang dangkal dan hanya kepalanya yang tersembul di atas permukaan pasir. Tubuh lancelet berbentuk mirip ikan kecil dengan panjang 4 cm - 8 cm, pipih secara lateral, kedua ujungnya runcing, bentuk kepalanya tidak jelas, dan mulut dilengkapi oleh sirus oral yang berfungsi sebagai saringan. Menurut kajian evolusi, Cephalochordata merupakan penghubung antara invertebrata dengan vertebrata.

C. Vertebrata


Kelompok Hewan vertebrata ada lima kelompok yaitu Pisces , amphibia , reptilia , aves , dan mamalia. Ciri-ciri hewan vertebrata yaitu : mempunyai ruas tulang belakang.

Ciri- ciri Hewan Vertebrata :

1. Tulang hewan menjalar dari bagian belakang kepala hingga ke bagian ekor.
2. Bagian kepala otak memperoleh perlindungan dari tulang- tulang tengkorak
3. Bertubuh simetris bilateral.
4. Memiliki kepala, leher, badan dan ekor meskipun tidak dalam bentuk yang sempurna .

Klasifikasi Vertebrata

  1. Pisces (Ikan), merupakan Vertebrata akuatik (hidup di air)

  2. Amphibia, merupakan hewan yang hidup di dua alam/habitat meliputi katak, salamander, dan caecillian (Amphibia tidak berkaki). Amphibia merupakan hewan yang dapat hidup di darat dan di air tawar, tetapi tidak hidup di air laut.

  3. Reptilia, meliputi hewan kadal, tokek, cecak, buaya, ular, penyu, atau kura-kura. Reptilia hidup di darat, perairan tawar, rawa-rawa, dan laut, namun Reptilia cenderung beradaptasi dengan kehidupan di darat.

  4. Aves (burung), adalah vertebrata yang tubuhnya ditutupi oleh bulu yang berasal dari epidermis dan memiliki bermacam-macam adaptasi untuk terbang. Aves meliputi burung, ayam, angsa, dan bebek (itik).

  5. Mamalia, meliputi hewan yang memiliki kelenjar susu pada betinanya, sedangkan pada individu jantan, kelenjar susu mengalami reduksi (menyusut).


 

Share this

Related Posts

3 komentar

komentar