Teks Cerita Fiksi – Fiksi adalah suatu karya sastra yang mengungkap realitas kehidupan sehingga mampu mengembangkan daya imajinasi. Menurut saya, dengan membaca cerita fiksi bisa mengembangkan kemampuan imajinasi seseorang.
Cerita fiksi adalah cerita yang didalamnya bermakna daya khayal,dikarenakan olah fikir ide kreativitas si penulis atau cerita fiksi adalah cerita khayalan yang tidak benar benar terjadi
Imajinasi pengarang diolah berdasarkan pengalaman, wawasan, pandangan, tafsiran, kecendikiaan, penilaian nya terhadap berbagai peristiwa, baik peristiwa nyata maupun peristiwa hasil rekaan semata.
Berikut ini unsur intrinsik yang membangun cerita fiksi dimana unsur ini ada di dalam cerita fiksi.
Sedangkan unsur ekstrinsik yang membentuk karya sastra dari luar sastra itu sendiri, berikut ini.
Jika kamu mengetahui struktur cerpen, maka itu tidak jauh berbeda dengan struktur penyusun teks cerita fiksi. Dimana struktur cerita fiksi terdiri 6 unsur berikut:
Abstrak, bagian ini adalah opsional atau boleh ada maupun tidak ada. Bagian ini menjadi inti dari sebuah teks cerita fiksi
Orientasi, berisi tentang pengenalan tema, latar belakang tema serta tokoh-tokoh didalam novel. Terletak pada bagian awal dan menjadi penjelasan dari teks cerita fiksi dalam novel.
Komplikasi, merupakan klimaks dari teks cerita fiksi karena pada bagian ini mulai muncul berbagai permasalahan, biasanya komplikasi disebuah novel menjadi daya tarik tersendiri bagi pembaca.
Evaluasi, bagian dalam teks naskah novel yang berisi munculnya pembahasan pemecahan atau pun penyelesaian masalah.
Resolusi, merupakan bagian yang berisi inti pemecahan masalah dari masalah-masalah yang dialami tokoh utama.
Koda (reorientasi), berisi amanat dan juga pesan moral positif yang bisa dipetik dari sebuah naskah teks cerita fiksi.
Namun, tidak menutup kemungkinan teks cerita fiksi di novel hanya mempunyai struktur berupa evaluasi, orientasi, resolusi dan komplikasi.
Agar kamu bisa membedakan teks cerita fiksi dengan yang lain, 3 ciri kaidah kebahasaan berikut harus diketahui:
Pengertian Cerita Fiksi
Cerita fiksi adalah cerita yang didalamnya bermakna daya khayal,dikarenakan olah fikir ide kreativitas si penulis atau cerita fiksi adalah cerita khayalan yang tidak benar benar terjadi
Imajinasi pengarang diolah berdasarkan pengalaman, wawasan, pandangan, tafsiran, kecendikiaan, penilaian nya terhadap berbagai peristiwa, baik peristiwa nyata maupun peristiwa hasil rekaan semata.
Jenis cerita fiksi ada 3, yaitu:
- Novel, yaitu sebuah karya fiksi prosa yang yang tertulis dan naratif .
- Cerpen, yaitu suatu bentuk prosa naratif fiktf yang cenderung padat dan langsung pada tujuannya.
- Roman
Unsur-Unsur Cerita Fiksi
Berikut ini unsur intrinsik yang membangun cerita fiksi dimana unsur ini ada di dalam cerita fiksi.
- Tema : merupakan pokok persoalan yang menjiwai seluruh cerita. Tema diangkat dari konflik kehidupan.
- Plot : dasar cerita; pengembangan cerita.
- Alur : rangkaian cerita
- Proses alur bisa maju; mundur; atau maju mundur.Penyelesaian Alur ada alur klimaks dan ada alur anti klimaks.
- Setting : tempat terjadinya cerita, terbagi menjadi :
- setting geografis ----> tempat di mana kejadian berlangsungsetting antropologis ----> kejadian berkaitan dengan situasi masyarakat, kejiwaan pola pikir, adat-istiadat.5. Penokohan / Pewatakan :
- Tokoh: digambarkan sebagai tokoh utama (protagonis), tokoh yang bertentangan (antagonis), maupun tokoh pembantu - tapi ini bukan PRT Penghadiran tokoh bisa langsung dengan cara melakukan deskripsi, melukiskan pribadi tokoh; atau tidak langsung dengan cara dialog antar tokoh.
Bidang tokoh harus digambarkan : - Bidang tampak : gesture, mimik, pakaian, milik pribadi, dsbBidang yang tidak tampak : motif berupa dorongan / keinginan, psikis berupa perubahan kejiwaan, perasaan, dan religiusitas.
- Sudut pandang : yang mendasari tema dan tujuan penulisan. Penghadiran bisa dengan :
- gaya orang pertama ---> penulis terlibat sebagai salah satu tokohgaya orang ketiga ---> penulis serba tahu apa yang terjadi tetapi tidak terlibat di dalam cerita.
- Suasana : yang mendasari suasana cerita adalah penokohan karena perbedaan karakter sehingga menimbulkan konflik. Dengan konflik pengarang berhadapan dengan suasana menyedihkan, mengharukan, menantang, menyenangkan, atau memberi inspirasi.
Sedangkan unsur ekstrinsik yang membentuk karya sastra dari luar sastra itu sendiri, berikut ini.
- Keadaan subjektivitas individu pengarang yang memiliki sikap.
- Keyakinan.
- Pandangan hidup yang keseluruhan itu akan mempengaruhi karya yang ditulisnya.
- Psikologi, baik yang berupa psikologi pengarang seperti ekonomi, politik, dan sosial juga akan mempengaruhi karya sastra.
- Pandangan hidup suatu bangsa.
- Berbagai karya seni yang lain, dan sebagainya.
Struktur Teks Cerita Fiksi
Jika kamu mengetahui struktur cerpen, maka itu tidak jauh berbeda dengan struktur penyusun teks cerita fiksi. Dimana struktur cerita fiksi terdiri 6 unsur berikut:
Abstrak, bagian ini adalah opsional atau boleh ada maupun tidak ada. Bagian ini menjadi inti dari sebuah teks cerita fiksi
Orientasi, berisi tentang pengenalan tema, latar belakang tema serta tokoh-tokoh didalam novel. Terletak pada bagian awal dan menjadi penjelasan dari teks cerita fiksi dalam novel.
Komplikasi, merupakan klimaks dari teks cerita fiksi karena pada bagian ini mulai muncul berbagai permasalahan, biasanya komplikasi disebuah novel menjadi daya tarik tersendiri bagi pembaca.
Evaluasi, bagian dalam teks naskah novel yang berisi munculnya pembahasan pemecahan atau pun penyelesaian masalah.
Resolusi, merupakan bagian yang berisi inti pemecahan masalah dari masalah-masalah yang dialami tokoh utama.
Koda (reorientasi), berisi amanat dan juga pesan moral positif yang bisa dipetik dari sebuah naskah teks cerita fiksi.
Namun, tidak menutup kemungkinan teks cerita fiksi di novel hanya mempunyai struktur berupa evaluasi, orientasi, resolusi dan komplikasi.
Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Fiksi
Agar kamu bisa membedakan teks cerita fiksi dengan yang lain, 3 ciri kaidah kebahasaan berikut harus diketahui:
- Metafora
Metafora adalah perumpamaan yang sering di pakai membanndingkan sesuatu atau menggambarkn langsung terhadap sifat yang sama. - Metonomia
Metonomia adalah gaya bahasa yang menggunakan kata tertentu sbg pengganti kata sebenarnya karena memiliki pertalian yg begitu dekat. - Simile ( persamaan )
Simile adalah gaya bahasa yang sifatnya eksplisit dgn maksud menyatakan sesuatu dengan hal yang lain.